Audit Operasional sebagai Titik Pijakan untuk Perkuat UT Pontianak di Era Transformasi Digital

Pontianak, 8 Agustus 2025 – Kota Pontianak memiliki kondisi geografis yang unik. Kota ini terletak di pulau Kalimantan, merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Luas wilayahnya sekitar 118,31 km², dan memiliki ketinggian rata-rata 0,1 hingga 1,5 meter di atas permukaan laut. Pontianak juga dikenal sebagai "Kota Khatulistiwa" karena dilintasi oleh garis khatulistiwa. Kota Pontianak juga dialiri dan dibelah oleh Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Kota ini tumbuh di atas tanah delta Sungai Kapuas yang didominasi oleh lapisan tanah gambut bekas endapan lumpur sungai.

 

Menyemai Harapan di Kalimantan Barat

Secara kolektif, Kalimantan Barat masih menghadapi tantangan pembangunan manusia. Kalimantan Barat mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di angka 71,19, masih di bawah rerata nasional sekitar 75,02. Di tengah geografis dan demografis seperti di atas, UT Pontianak hadir sebagai alternatif cerdas bagi mereka yang ingin meraih pendidikan tinggi tanpa meninggalkan akar lokal. Dengan capaian jumlah mahasiswa sebanyak 20.133 orang, UT Pontianak berkontribusi nyata membuka akses pendidikan tinggi dan menjangkau wilayah perbatasan hingga 3T (daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Melalui sistem pembelajaran terbuka berbasis teknologi dan Sentra Layanan UT (SALUT) yang ditempatkan di Kabupaten Kapuas Hulu, Sambas, Landak, hingga Kubu Raya, UT memperkuat jangkauan layanan dan menghidupkan semangat “Satu Rumah Satu Sarjana” di setiap pelosok daerah.

Perkuat Tata Kelola UT Pontianak

Tim Audit dari Kantor Pengawas Internal (KPI) Universitas Terbuka (UT) telah menyelesaikan rangkaian Audit Operasional di UT Pontianak yang berlangsung sejak 4-8 Agustus 2025. Audit ini merupakan bagian dari agenda rutin KPI dalam memastikan penerapan prinsip tata kelola yang baik (good governance) di seluruh unit kerja di Universitas Terbuka, khususnya di lingkungan UT Daerah.


Kegiatan audit dilaksanakan untuk menilai efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya, proses operasional, serta kepatuhan terhadap kebijakan dan regulasi yang berlaku. Selama 5 (lima) hari pelaksanaan, tim audit melakukan rangkaian pemeriksaan dokumen, wawancara, observasi lapangan, dan diskusi konstruktif dengan jajaran pimpinan dan pegawai UT Pontianak.

Direktur UT Pontianak menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan audit ini. Menurutnya, audit bukan sekadar evaluasi, melainkan sarana memperkuat sistem kerja dan mendorong perbaikan berkelanjutan.

Senada dengan itu, KPI UT menegaskan bahwa rekomendasi yang dihasilkan diharapkan menjadi landasan dalam pengambilan keputusan strategis, sekaligus memastikan UT Pontianak terus berkontribusi terhadap visi UT menjadi perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh berkelas dunia.

Dengan berakhirnya audit operasional ini, UT Pontianak diharapkan semakin siap menghadapi tantangan pengelolaan pendidikan tinggi di era transformasi digital, tanpa meninggalkan nilai transparansi dan akuntabilitas.

 

Penulis             : Andhinur Anugriawan, CLA

Penyunting       : Wahyu Tri Utomo, S.T.

Andhinur Anugriawan

Auditor pada Kantor Pengawas Internal