
Menyongsong Perkembangan Pendidikan di Sekitar IKN, KPI Melakukan Joint Survey Bersama Tim Ahli UGM dan Tim Bangunan di Pembangunan Gedung Baru UT Samarinda
Samarinda merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Timur, Indonesia serta kota dengan penduduk terbesar di seluruh Pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk 834,8 ribu jiwa. Kota Samarinda dibelah oleh Sungai Mahakam dan menjadi gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur melalui jalur sungai, darat maupun udara. Mengenai asal-usul nama Samarinda, tradisi lisan penduduk Samarinda menyebutkan, asal-usul nama Samarendah dilatarbelakangi oleh posisi sama rendahnya permukaan Sungai Mahakam dengan pesisir daratan kota yang membentenginya. Tempo dulu, setiap kali air sungai pasang, kawasan tepian kota selalu tenggelam. Selanjutnya, tepian Mahakam mengalami pengurukan/penimbunan berkali-kali hingga kini bertambah 2 meter dari ketinggian semula. Asal kata “sama randah” dari bahasa Banjar karena permukaan tanah yang tetap rendah, tidak bergerak, bukan permukaan sungai yang airnya naik-turun. Ini disebabkan jika patokannya sungai, maka istilahnya adalah “sama tinggi”, bukan “sama rendah”. Sebutan “sama-randah” inilah yang mula-mula disematkan sebagai nama lokasi yang terletak di pinggir sungai Mahakam. Lama-kelamaan nama tersebut berkembang menjadi sebuah lafal yang melodius: “Samarinda”.
UT Samarinda merupakan salah satu dari 39 UT Daerah yang berlokasi di daerah Provinsi Kalimantan Timur. Kota Samarinda sendiri merupakan kota yang akan dijadikan sebagai 'jantung' Ibu Kota Negara (IKN) dengan perannya sebagai pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi terbarukan, hal tersebut membuat kemajuan pesat berbagai sektor di Kota Samarinda. UT Samarinda akan menjadi salah satu PTN pilihan penduduk di IKN dalam mengembangkan kompetensi agar siap bersaing seiring kemajuan tersebut. UT Daerah Samarinda terletak di Jl. H. A. M. Rifaddin No.100, Harapan Baru, Kec. Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75251. Jumlah mahasiswa aktif sekarang di UT Samarinda mencapai 21.137 per 13 Oktober 2023 dari target 19.125. Untuk menyongsong pembangunan di IKN dan optimalisasi peningkatan mahasiswa, UT Samarinda membangun gedung baru di Jl. Untung Suropati, Karang Asam Ulu, Kec. Sungai Kunjang, Samarinda – Kalimantan Timur. Kehadiran gedung baru UT Samarinda diharapkan dapat meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan di wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari fungsi konsultatif dan memberikan assurance dalam pelaksanan pembangunan gedung baru, Kantor Pengawas Internal Universitas Terbuka (KPI UT) melaksanakan Joint Survey bersama tim ahli struktur dari Universitas Gadjah Mada (UGM), PPK, Tim Bangunan, Direktur dan Kassubag. UT Samarinda selaku User, Tim dari Penyedia Jasa tahap I yaitu dari PT. Cipta Anugerah Indotama, Tim dari Penyedia Jasa tahap II yaitu dari PT. PP Urban, dan Tim dari Konsultan Pengawas yaitu dari PT. Arss Baru di lokasi pembangunan gedung baru UT Samarinda pada tanggal 06-07 Oktober 2023. Tujuan dari Joint Survey adalah memastikan bahwa rencana pembangunan gedung memenuhi standar kualitas tertinggi dan dapat memberikan manfaat besar bagi perkembangan pendidikan dan budaya di Ibu Kota Nusantara.
Tim ahli dari UGM dibawa dari penyedia jasa tahap II untuk mengecek bahwa tidak adanya kegagalan struktur fondasi atau penurunan fondasi dikarenakan fondasi yang digunakan yaitu pondasi Jaring Rusuk Laba-Laba atau Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRBPV) yang dipergunakan terutama pada tanah lunak. PT. Cipta Anugerah Indotama (PT. CAI) satu-satunya pemegang hak fondasi JRBPV di Indonesia dan tidak diperbolehkan mensubkan pelaksanaan pembangunan fondasi gedung anti gempa ini pada perusahaan lainnya.
Pada tanggal 06 Oktober 2023 dilakukannya rapat di lapangan membahas mengenai pelaksanaan pekerjaan fondasi JRBPV pada tahap I dengan tim ahli UGM, PPK, Tim Bangunan, PT. Cipta Anugerah Indotama, PT. PP Urban, dan PT. Arss Baru. Terdapat beberapa simpulan atas hasil penjelasan dari penyedia jasa tahap I sehingga perlu dilakukannya pengukuran ulang elevasi bangunan utama dan aula dengan jalan.
Pada tanggal 07 Oktober 2023 dilakukan pengukuran ulang elevasi diawali dengan safety induction dari HSE PT. PP Urban dan disaksikan oleh pihak User. Setelah pengukuran ulang elevasi tersebut, semua personil yang terkait mengikuti rapat untuk membahas hasil pengukuran tersebut dan didapatkan kesimpulan yang dijelaskan oleh Bapak Ashar Saputra, ST., MT., Ph.D. dan Bapak Ir. Agus Darmawan Adi, M.Sc., Ph.D. selaku tim ahli dari UGM. Tim ahli dari UGM yang terlibat dalam Joint Survey ini membawa pengalaman yang luas dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur pendidikan. Mereka akan memberikan pandangan dan masukan berharga untuk memastikan bahwa Gedung Baru UT Samarinda memenuhi semua standar kualitas dan keamanan yang diperlukan.
Penulis : Wahyu Tri Utomo, S.T
Penyunting : Bahir Mukhammad, S.H